Mahasiswa FEB UMS Menangkan Pertandingan dalam Debut Pertamanya di One Pride MMA Tv One

mahasiswaums-mma

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta (FEB UMS), Afif Akbar Aryo Eru Cokro berhasil meraih prestasi dalam debut pertamanya di ajang One Pride Mixed Martial Art (MMA) yang diselenggarakan TV One. Pertandingan pertamanya melawan petarung dari Manado itu digelar pada Sabtu (9/3/2019) yang lalu.

Dalam debut pertamanya, Afif bertanding dalam kelas flyweight dengan berat badan 56,7 kg. Dia mengatakan keikutsertaannya dalam One Pride MMA ini salah satunya adalah untuk menepati janji kepada pelatihnya untuk bertanding di ajang tersebut.

“Karena saya pernah bilang sama Pak Johan (pelatih) bahwasannya mau ikut One Pride. Secara tidak langsung kalau menurut saya sendiri kan saya sudah janji. Karena saya cowok, karena biasanya cowok dilihat dari omongannya makanya saya tepati janji saya,” katanya ketika diwawancarai.

Sebelumnya Afif adalah seorang atlit Karate dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lemkari UMS. Selain dia ikut di UKM tersebut, Afif juga mengikuti pelatihan MMA di HAN Academy MMA yang berada di Manahan.

Pada 2017 yang lalu, dia telah ditawari untuk mengikuti One Pride MMA. Akan tetapi dirinya mengaku belum dapat mengikuti karena masih terikat kontrak Karate. Sehingga baru kali ini dia dapat ikut serta dalam MMA setelah kontraknya usai.

Afif mengungkapkan bahwa sistem yang digunakan dalam MMA sangat berbeda dengan pertandingan Karate yang sebelumnya dia ikuti. Dalam MMA sistem yang digunakan adalah sistem ranking, sedangkan dalam Karate adalah sistem gugur.

“Sistemnya itu ranking, ibaratnya kalau dalam 1 kelas itu ada 50 orang, tidak bisa diselesaikan dalam 1 hari. Berbeda dengan karate yang memakai sistem gugur. Jadi mungkin next fight lagi bisa naik lagi dan naik lagi,” ungkapnya.

Dalam debut pertamanya kemarin, Afif berhasil menang cukup dengan 1 ronde saja. Dia memenangkan pertandingan dalam waktu sekitar 4 menit. Kemenangan Afif kemarin berhasil diraih bukan karena perhitungan poin, namun karena dia berhasil mengunci lawannya hingga menyerah.

Dalam wawancaranya, dia juga sempat memberikan motivasi kepada para atlit-atlit beladiri UMS yang masih muda untuk mengejar passion mereka. Meski begitu jangan sampai beladiri memutuskan tali persaudaraan, namun harus bisa memperbanyak saudara.

“Apabila itu passion kamu ya kejar. Lakukan dengan serius. Yang jelas jangan sampai memutus tali persaudaraan. Dulu saya ikut kayak gini lebih-lebih jadi banyak temen, persaudaraan makin kuat. Dalam beladiri kayak gitu sih, bukan perkara menang atau kalah,” ucapnya. (Khairul)

Scroll to Top